Langsung ke konten utama
Pendalaman Materi Bahasa Indonesia ( UN 2013 )
- 1. MATERI
CAKUPAN1. Paragraf • Bagian/Unsur Paragraf: ide pokok, kalimat
utama, kalimat penjelas • Isi Paragraf: fakta,
opini, pernyataan, jawaban pertanyaan sesuai dengan isi,
tujuan penulis, arti kata, istilah •
Menulis paragraf padu • Melengkapi berbagai bentuk dan
jenis paragraf dg kalimat padu • Melengkapi
paragraf dengan kata baku, kata serapan, kata
berimbuhan, kata ulang, ungkapan, peribahasa.
• Menyunting penggunaan kalimat/ frasa /kata
penghubung/istilah dalam paragraf
- 2. MATERI
CAKUPAN2. Biografi Isi3. Tajuk/Editorial Opini
penulis, pihak yang dituju4. Grafik, Diagram, Isi, simpulan Tabel5.
Sasta Melayu Sastra Melayu klasik/hikayat: unsur intrinsik
klasik Hikayat dan ekstrinsik6. Novel, Cerpen, • Unsur Intrinsik
dan Ektrinsik Drama • Melengkapi dialog drama7. Puisi
• Unsur intrinsik • Melngkapi larik
puisi dengan kata kias, berlambang, berirama,
bermajas
- 3. MATERI CAKUPAN8. Puisi Lama,
• Isi Pantun, • Melengkapi larik puisi dengan kata Gurindam
kias, berlambang, berirama, ermajas9. Pidato
Melengkapi teks pidato10. Surat resmi • Menulis surat resmi
• Menyunting kalimat dlm surat resi11. Karya ilmiah Menulis
judul sesuai dengan EYD Menulis latar belakang,
rumusan masalah12. Resensi Menentukan kalimat
resensi13. Kritik Menentukan kalimat kritik14. Esai
Menentukan kalimat esai
- 4. 1. Gagasan utama/ide pokok:
gagasan/masalah yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Berupa
pernyataan umum atau yang dijelaskan pernyataan lain.a. Terletak di
kalimat utama - Terdapat di awal paragraf (deduktif) , di akhir
paragraf (induktif), dan di awal dan akhir paragraf (campuran); -
Terdapat pada jenis paragraf eksposisi, argumentasi, persuasi.b.
Terletak di seluruh kalimat - Terdapat pada paragraf deskriptif dan
naratif.2. Gagasan penjelas/ide penjelas: gagasan yang fungsinya
menjelaskan gagasan utama. - Pada umumnya dinyatakan lebih dari satu
kalimat. - Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat
penjelas. - Kalimat penjelas berisikan uraian-uraian
kecil,contoh-contoh, ilustrasi-ilustrasi, kutipan-kutipan, atau
gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.
- 5. 1. Kalimat
utama/kalimat topik : kalimat yang berisi gagasan utama atau topik.
Dalam rumusan kalimat utama terdapat topik dan ide pengendali/pembatas
atau apa yang dibicarakan dan apa yang membatasi.2. Kalimat penjelas :
kalimat yang berisi gagasan penjelas/ide pengendali/ide pembatas
- 6.
• Kesatuan: memiliki satu pikiran utama• Kepaduan: hubungan antar
unsur kompak, baik secara semantik (koheren) maupun struktur (
kohesif).• Kecukupan isi/pengembangan: pikiran utama terbahas
secara lengkap minimal 3 kalimat..
- 7. Umum-khusus Khusus-umum (simpulan generalisasi) Analogi Sebab - akibat
- 8.
Semua mahluk ciptaan Allah harusselalu patuh pada penciptanya .
Manusiaciptaan Allah, harus patuh pada pencipta-Nya.Hewan ciptaan Allah,
tidak boleh ingkar pada-Nya. Begitu pula dengan tumbuhan, karena
iaciptaan Allah, harus patuh pada penciptanya.
- 9. (1) Dalam
survei antara tahun 2001-2003 tercatat bahwa udara bersih hanya
dapat dinikmati beberapa hari saja dalam setahun. (2) Satu tahun
hanya sekitar 22 hingga 55 hari masyarakat metropolitan dapat
menikmati udara bersih. (3) Apalagi, ruang terbuka hijau (RTH) di
kota metropolitan hanya sekitar 6 persen. (4) Kondisi udara di kota
metropolitan sudah sangat tercemar.
- 10. (1) Pertumbuhan
kendaraan bermotor di Jatim mencapai 7 persen pertahun. (2)
Pertambahan luas, lebar, dan panjang jalan di bawah 4 persen. (3)
Pertumbuhan jalan dan kendaraan sangat tidak seimbang sehingga sering
menciptakan masalah. (4) Tingkat kepadatan jalan di Surabaya
permenit mencapai 11.370 unit kendaraan. Jawa timur memang
memegang rekor kemacetan.
- 11. Pola generalisasi: pernyataan
khusus yang sejenis, kemudian ditarik kesimpulan. Contoh: Siswa
SMAN I Malang setiap Senin mengadakan upacara bendera. Mereka memakai
baju putih dan bawahan abu-abu semua. Sepatu mereka semua hitan
dan berkaos kaki putih. Baju mereka dimasukkan dan berikat pinggang
hitam. Tak ketinggalan topi dan dasi mereka semua berwarna
abu-abu. Dapat dikatakan siswa SMAN 1 Malang sewaktu upacara
berpakaian seragam.
- 12. Pengembangan dengan membandingkan
dua hal yang berbeda tetapi memiliki beberapa persamaan.
Pengembangan dengan pola analogi: menggunakan perumpamaan atau
pengibaratan. Contoh: Menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki
gunung… Jadi, menuntut ilmu sama halnya dengan mendaki gunung.
- 13.
• Dimulai dengan fakta berupa sebab, lalu disusul dengan akibat.
Hujan deras semalam mengguyur desa kami (s). Air sungai
berangsur-angsur naik (A)1. Jalan dan halaman rumah kami digenagi air
(A2). Akhirnya banjir di rumah kami tidak bisa dielakkan.
- 14.
• Berdasarkan fungsi: paragraf pembuka, penghubung, isi, penutup.•
Berdasarkan tujuan penulis : eksposisi, argumentasi, persuasi,
narasi, deskripsi.• Berdasarkan ada tidaknya kalimat kalimat
utama/kalimat topik : - ada kalimat utama/topik:
eksposisi/ekspositoris, argumentasi, persuasi. - tidak ada
kalimat utama/topik: naratif, deskriptif .• Berdasarkan letak kalimat
utama/kaliamat topik: paragraf deduktif, induktif, campuran• Karya
ilmiah lebih banyak memanfaatkan paragraf argumentatif dan
ekspositoris.
- 15. JENIS PENGERTIAN
CIRINARASI Mengisahakan suatu kejadian secara
Ada tokoh, latar, kronologi bersifat fiktif, non fiktif,
atau alur/kejadian gabunganDeskripsi Menggambarkan suatu
keadaan, Pengagambaran/visualisa kejadian,
peristiwa sehingga pembaca si objek seperti melihat
sendiri.Eksposisi Menginformasikan/menjelaskan Ada
informasi sesuatu.Argumentas Meyakinkan, membuktikan.
Ada pendapat untuki
meyakinkan, atau data
sebagai bukti, terkadang
ada hubungan sebab
akaibat, dan ada pro dan
kontra.Persuasi
Mempengaruhi, mengajak melakukan Ada ajakan, bukti yang
sesuatu. belum tentu benar.
- 16. • Pengertian fakta adalah sesuatu yang tidak diragukan
lagi kebenarannya. Sedangkan opini adalah sesuatu yang kebenarannya
masih perlu diuji.• Ciri-ciri fakta:1. Benar-benar terjadi2.
Bersifat objektif3. Waktu, tempat, dan tanggal peristiwa jelas.4.
Diperkuat dengan angka-angka.• Contoh fakta: Produk Blackberry
yang sekarang beredar di pasaran Indonesia adalah seri 8707v yang
didistribusikan di Indonesia melalui operator seluler XL.
- 17.
• Pendapat atau opini adalah sesuatu yang kebenarannya masih perlu
diuji, karena bentuknya masih berupa pendapat.• Ciri-ciri opini:1.
Belum terjadi (baru rencana)2. Berupa pendapat3. Bersifat subjektif4.
Keterangannya belum jelas. Contoh Opini : Penggunaan Blackbery
secara intens ditengarai sebagai salah satu penyebab rusaknya rumah
tangga untuk kasus yang parah.
- 18. • Biografi adalah kisah
atau keterangan tentang kehidupan seseorang.• Buku biografi berisi
riwayat hidup seorang tokoh.• Analisis buku biografi biasanya
berkisar pada hal-hal positif yang dapat diteladani (keistimewaan)
dari seorang tokoh, misalnya: sifat, sikap hidup, kebiasaan,
perkataan, tingkah laku, semangat hidup, dll).
- 19.
Pengertian tajuk merupakan opini tentang suatu masalah yang hangat
dibicarakan. Namun, dalam opini juga menyajikan fakta-fakta yang
diperlukan. Membaca tajuk berhubungan dengan beberapa hal. 1) Isi
tajuk: menemukan gagasan utama dan gagasan penjelas. 2)
Opini dan fakta: membedakan opini dan fakta. 3) Sikap
subjektif penulis: keberpihakan penulis menjadi penting agar
kita bisa bersikap lebih bijak.
- 20. a. Menemukan gagasan utama
dan gagasan penjelas.b. Mengenali dan membedakan opini dan fakta.c.
Mengenali sikap (subjektif) yang mungkin akan tercermin melalui
tulisannya atau keberpihakan penulis.
- 21. Isi Simpulan
- 22.
1. Grafik adalah lukisan pasang surut atau naik turunnya suatu
keadaan. Macamnya ada grafik batang, grafik garis, grafik
lingkaran.2. Diagram merupakan gambaran (buram, sketsa) untuk
memperlihatkan atau menerangkan sesuatu.3. Tabel adalah daftar berisi
ikhtisar sejumlah data atau informasi.4. Matriks adalah tabel yang
disusun dalam lajur dan jajaran sehingga butirbutir uraian yang
diisikan dapat dibaca dari atas ke bawah atau dari kiri ke
kanan.5. Bagan adalah gambaran secara analisis yang digunakan untuk
membantu memperjelas proses kerja6. Peta adalah gambar yang menunjukkan
letak suatu tempat
- 23. 1. Membaca dan memahami judul2.
Membaca dan memahami simbol dan keterangan yang ada3. Membaca dan
memahami informasi dalam ruas/ horisontal4. Membaca dan memahami
informasi dalam kolom/vertikal5. Memnghubungkan informasi yang
horisontal dan vertikal6. Membahasakan dan menyimpulkan.
- 24. A. Kajian/Studi Sastra: a. Teori Sastra b. Sejarah Sastra c. Kritik Sastra d. Apresiasi sastra
- 25.
Unsur intrinsik: unsur yang menandai karakteristik sastra secara
otonom (unsur dalam) Unsur ekstrinsik: Unsur yang mempengaruhi
diciptakannya sastra. Unsur tersebut antara lain:
ekonomi, sosial budaya, politik, agama, tata nilai yang dianut.
- 26.
Pendekatan Ekspresif Pendekatan Memetik Pendekatan
Objektif Pendekatan Pragmatik
DUNIA/KEHIDUPAN Memetik
Ekspresif SASTR Pragmatik PENGARANG
PEMBACA A
Objektif
- 27. a. Prosa Lama:
Hikayat, Silsilah, Biografi Baru: Roman, Novel, Novelet, cerpenb.
Puisi• Lama: Pantun, Syair, Gurindam, dl.• Baru: Konvensional dan
kontemporerc. Drama• Naskah• Teater/Pertunjukan/Pementasan
- 28. Alur/plot Karakter/tokoh dan penokohan Setting Sudut pandang Gaya Tema Amanat (pesan)
- 29.
• Rangkaian/jalinan peristiwa yang memiliki
hubungan sebabakibat.• Struktur alur secara konvensional: eksposisi,
komplikasi, konflik, klimaks, anti klimak, resolusi, konklusi.•
Dalam cerita, tidak selalu unsurunsur dalam
struktur alur tersebut hadir secara lengkap•
Jenis alur: Progresif/maju, regresif/mundur/flasback, episodik,
berbingkai.
- 30.
Karakter/tokoh: individu rekaan yang mengalami peristiwa di dalam cerita.
Karakterisasi/Penokohan: Cara penyajian watak
tokoh atau penggambaran tokoh di dalam cerita.
- 31. a.
Secara langsung atau deskriptif/analitik :pengarang melukiskan
secara langsung bagaimana watak sang tokoh, bagaimana ciri-ciri
fisiknya, apa pekerjaannya, dan sebagainya.b. Secara tidak
langsung atau dramatik: pengarang melukiskan secara tidak langsung
gambaran sang tokoh. Sifat dan ciri fisik sang tokoh dilukiskan
melalui : - dialog antar tokoh - reaksi tokoh lain terhadap
tokoh sentral, - gambaran lingkungan sekitar tokoh sentral, -
aktivitas tokoh sentral, - jalan pikiran tokoh sentral.
- 32.
Contoh:1)Cara langsung: pengarang menggambarkan karakter tokoh secara langsung, jelas, dan tersurat.Contoh:
Bagas benarbenar marah. Dengan perasaan tak menentu, pemuda yang bertubuh gempal itu melabrak Santib. Dengan senjata pentungan di tangan, ia berjalan tergesagesa menuju kediaman Santib. Orangorang kampung yang berpapasan dengannya bertanyatanya. Namun, Bagas tak peduli. Dia terus menyusuri jalan kampung yang becek dan berlumpur.Gambaran tersebut menunjukkan bahwa tokoh Bagas berwatak pemarah, gempal, tak peduli.
- 33.
2) Cara tak langsung: pengarang menggambarkan karakter tokoh secara
tak langsung, disamarkan, dan
tersirat. Pembaca harus
menafsirkan sendiri karakter tokoh
berdasarkan gambaran dalam teks
cerpen. Watak tokoh secara tak
langsung dapat juga ditemukan
melalui dialog (percakapan) antar
tokoh.Contoh:”Kita tidak boleh gegabah dalam menghadapi masalah
ini. Kita harus tetap hatihati,” kata
Badrun dengan suara tegas. ”Tidak! Persoalannya sudah jelas! Kita harus
melawannya!” sahut Yoga.
- 34. •
Kedudukan:Tokoh utama /sentral>< tokoh pembantu/bawahan/pelengkap•
Kepentingan: Tokoh protagoni >< tokoh
antagonis; tokoh tritagonis•
Perkembangan nasib: Tokoh datar/flat
character >< tokok melingkar/Round
Character• Perkembangan masalah: Tokoh dinamis><
- 35. •
Unsur dalam suatu cerita yang menunjukkan di mana,, kapan, dan
bagaimana peristiwaperistiwa dalam cerita itu berlangsung. •
Latar ada tiga macam, yaitu: latar
geografis, latar waktu, dan peristiwa.
- 36. • Posisi pengarang
dalam peristiwa-peristiwa di dalam cerita yang disampaikan.• Ada empat
tipe sudut pandang: • Sudut pandang orang pertama sentral/utama:
pengarang yang secara langsung terlibat di dalam cerita. • Sudut
pandang orang pertama sebagai pembantu/sampingan adalah sudut pandang
yang menampilkan “aku” hanya menjadi pembantu yang mengantarkan
tokoh lain yang lebih penting. • Sudut pandang orang ketiga
serba tahu, yaitu pengarang berada di luar cerita dan menjadi
pengamat yang tahu segalanya, bahkan berdialog langsung dengan
pembacanya. • Sudut pandang orang ketiga terbatas ialah orang ketiga
menjadi pencerita yang terbatas hak ceritanya. Ia hanya
menceritakan apa yang dialami tokoh yang menjadi tumpuan cerita.
- 37.
• Posisi pengarang dalam peristiwa-peristiwa di dalam cerita yang
disampaikan.• Ada empat tipe sudut pandang: • Sudut pandang
orang pertama sentral/utama: pengarang yang secara langsung
terlibat di dalam cerita. • Sudut pandang orang pertama sebagai
pembantu/sampingan adalah sudut pandang yang menampilkan “aku”
hanya menjadi pembantu yang mengantarkan tokoh lain yang lebih
penting. • Sudut pandang orang ketiga serba tahu, yaitu pengarang
berada di luar cerita dan menjadi pengamat yang tahu segalanya,
bahkan berdialog langsung dengan pembacanya. • Sudut
pandang orang ketiga terbatas ialah orang ketiga menjadi
pencerita yang terbatas hak ceritanya. Ia hanya menceritakan apa
yang dialami tokoh yang menjadi tumpuan cerita.
- 38. • Cara
khas pengarang dalam mengungkapkan pikiran atau perasaan melalui
bahasa yang digunakan. Misalnya: menggunakan bahasa
sehari-hari, kalimat panjang- panjang, bahasa puitis, dll
- 39.
• Gagasan, ide dasar yang digunakan
sebagai dasar dalam menuliskan cerita.
Misalnya: Pengorbanan orang tua, Cinta membawa duka, dll.
- 40. • Pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca melalui cerita yang dibuatnya.
- 41.
Memahami alur Memahami setting Memahami karakter/tokoh dan
penokohan Memahami sudut pandang Memahami gaya Memahami tema,
nilai, pesan/amanat.
- 42. Unsur intrinsik Unsur ekstrinsik
- 43. Unsur Intrinsik Drama (Naskah) sebagai Karya Sastra Alur Karakter Tema Dialog dan lakuan
- 44. Naskah Pelaku/Aktor Pentas Sutradara Para Desainer Penonton
- 45.
Anton : Dik, nanti sore jadi, bukan? Didik : Jadi apa? Anton :
… Didik : Ah, ya! Aku hampir lupa. Untung kau ingatkan. Antara
sekolah kita dengan SMA "Bunga Indah," kan! Anton : Betul. Kalau
tidak menontonnya, rugi kita. Ha ... ha ... ha ... Didik : Ya, karena
primadona kita akan turun nanti. OK, sampai nanti sore.Kalimat yang
tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah ...A. Mengerjakan PR
Matematika di rumah Nyoman.B. Menyaksikan pertandingan bola voli di
TVRI.C. Kita menjenguk Handi di RSUP bersama Rita, anak SMA "Bunga
Indah."D. Kita mendengarkan bersama siaran "Kreasi Remaja" di RRI.E.
Menonton pertandingan bola basket.
- 46. a. Studi Naskah•Membaca
secara intensif:•Mendiskusikan: gagasan dan emosi pengarang (pokok
persoalan, sikap penulis terhadap pokok persoalan, sikap penulis
kepada pembaca, kehendak/ cerita penulis, dan nilai- nilai).
makna, bentuk, unsur-unsur: alur, pelaku-pelaku dan
wataknya, gerak dramatik (gerak awal menuju konflik, gerak
ketegangan menuju puncak konflik, gerak pemecahan
masalah/resolusi) latar (setting) dan atmosfir cerita: difungsikan
menunjang gerak dramatik; suasana sayu, serah, gembira,
tertekan, khusyuk, dan lain-lain. dialog, sebagai: penanda watak,
penanda tema. jenis konflik dan jenis lakon nilai-nilai
- 47.
1) Membaca nyaring: (a) Pengucapan dialog dengan lagu, irama,
tekanan, dan kesenyapan sesuai dengan fungsi tiap baris dialog.
(b) Pengucapan dialog dengan ragam penggunaan tertentu
(idiolek, dialek); solilok (solilogy); under/
over-statemant,2) Penciptaan setting pentas dengan landasan
pengetahuan tentang "perencanaan pementasan" (stage design)3) Latihan
berdialog, dengan disertai ekspresi suara, wajah, dan gerak pendukung
makna dan fungsi tiap baris dialog.4) Latihan gerak dan oratori.
Kegiatan b1 sampai dengan b4 di atas dilaksanakan secara individual
dan kelompok, atau kooperatif.
- 48. • Unsur intrinsik• Isi
puisi lama• Isi Pantun• Isi Gurindam• Melengkapi larik puisi lama
dengan kata kias• Melengkapi larik puisi lama dengan kata berima•
Melengkapi larik puisi lama dengan kata bermajas• Melengkapi larik
puisi baru (dengan kata kias• Melengkapi larik puisi baru dengan kata
berlambang• Melengkapi larik puisi lama dengan kata berima•
Melengkapi larik puisi lama dengan kata bermajas
- 49. a. Unsur Bentukb. Unsur Makna
- 50. a. Bentuk:• Bunyi/rima• Kata/diksi atau pilihan kata/citraan• Baris/larik• Bait• Tipografi
- 51.
B. Isi/makna:• Sense: sesuatu yang digambarkan• Subject matter: pokok
pikiran yang dikemukakan• Feeling /Suasana: sikap penyair terhadap
pokok pikiran• Tone/Nada (sikap penyair): Sikap penyair terhadap
pembaca• Totalitas makna: Keseluruhan makna puisi• Tema: Ide dasar
yang melandasi puisi• Amanat: Pesan yang disampaikan oleh penyair
- 52. Pengungkapan/penggambaran dalam puisi yang acuan maknanya bersifat inderawi.
- 53.
a. Citraan penglihatan: citraan yang
berhubungan dengan indera penglihat
(mata). Citraan ini dapat memberikan
rangsangan kepada mata sehingga seolah
olah dapat melihat sesuatu yang sebenarnya
tidak terlihat.b. Citraan pendengaran: citraan yang
berhubungan dengan indera pendengar
(telinga). Citraan ini dapat memberikan
rangsangan kepada telinga sehingga seolah
olah dapat mendengar sesuatu yang
diungkapkan melalui citraan tersebut.
- 54. c.
Citraan perabaan, yaitu citraan yang melibatkan
indera peraba (kulit), misalnya kasar, lembut, halus,
basah, panas, dingin, dan lainlain.d.
Citraan penciuman, yaitu citraan yang
berhubungan dengan indera pencium (hidung).
Katakata yang mengandung citraan ini
menggambarkan seolaholah objek yang
dibicarakan berbau harum, busuk, anyir, dan lain lain.e.
Citraan pencecapan, yaitu citraan yang melibatkan
indera pencecap (lidah). Melalui citraan ini seolah
olah kita dapat merasakan sesuatu yang pahit,
asam, manis, kecut, dan lainlain.f.
Citraan gerak, yaitu citraan yang secara konkret
tidak bergerak, tetapi secara abstrak objek tersebut bergerak.g.
Citraan perasaan, yaitu citraan yang melibatkan
- 55. •
Sikap penyair terhadap pembaca. Bagaimana penyair menyikapi
pembaca: doktriner, menghakimi,
menggurui, menghasut, atau menyindir
dipengaruhi tempat lahirnya puisi tersebut.
- 56.
Pesan yang ingin disampaikan oleh
penyair, sesuatu yang menjadi tujuan
sang penyair atau efek tertentu yang didambakan penyair.
- 57. Gasan utama atau ide dasar yang menjiwai/melandasi puisi
- 58.
a. Memahami judulb. Memahami latar (tempat, waktu, keadaan sosial,
keadaan kultural, peristiwa, sejarah dan sebagainya)c.
Memahami kata ganti (demonstratif: ini dan itu serta kata ganti
partisipan (saya, ia , dia, kita, mereka)d. Memahami majas (jenis,
alasan, efek semantik dan estetis)e. Memahami baris/larikf.
Memahami bait (sense, pokok pikiran/ subject matter)g. Memahami
enjambemen dan tipogragrafih. Memahami totalitas makna dan amanati.
Memahami tema
- 59. • Satu bentuk puisi lama (Melayu) yang
terdiri atas:• dua bait, tiap bait terdiri dari 2 baris kalimat dengan
irama akhir yang sama (a,a) yang merupakan satu kesatuan yang utuh.•
Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan
baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau
perjanjian pada baris pertama tadi. Contoh:• Apabila terpelihara mata,
sedikitlah cita-cita.• Apabila terpelihara kuping, khabar yang
jahat tiadalah damping.• Apabila terpelihara lidah, nescaya dapat
daripadanya faedah.
- 60. MENULIS
- 61. • Menulis
paragraf padu• Melengkapi berbagai bentuk dan jenis paragraf dengan
kalimat yang padu.• Melengkapi paragraf dengan kata baku•
Melengkapi paragraf dengan kata serapan• Melengkapi paragraf dengan
kata berimbuhan,• Melengkapi paragraf dengan kata ulang• Melengkapi
paragraf dengan ungkapan• Melengkapi paragraf dengan peribahasa
- 62.
Ungkapan atau idiom adalah kelompok kata untuk menyatakan sesuatu
maksud dalam arti kias. Contoh:a. Ungkapan dengan bagian tubuh
kecil hati = penakut tebal muka = tidak mempunyai rasa malu b.
Ungkapan dengan kata indra perang dingin = perang tanpa senjata,
hanya saling menggertak uang panas = uang yang tidak halal c.
Ungkapan dengan nama warna 1) lampu merah = isyarat yang
membahayakan 2) masih hijau = belum berpengalaman d. Ungkapan
dengan benda-benda alam 1) kabar angin = berita yang isinya
belum jelas 2) bintang lapangan = pemain terbaik
- 63. e.
Ungkapan dengan nama binatang 1) kambing hitam = orang yang
disalahkan 2) kuda hitam = pemenang yang tidak diunggulkanf. Ungkapan
dengan bagian-bagian tumbuhan 1) sebatang kara = hidup seorang diri
2) naik daun = mendapat nasib baikg. Ungkapan dengan kata bilangan 1)
berbadan dua = sedang mengandung 2) diam seribu bahasa = tidak berkata
sepatah kata pun
- 64. • Peribahasa adalah kelompok kata atau
kalimat yang tetap susunannya yang digunakan untuk mengiaskan maksud
tertentu.• contoh peribahasa: Bagai anjing menyalak di ekor gajah
= orang yang lemah dan hina akan melawan orang yang berkuasa atau
mulia. Bagai makan buah simalakama dimakan ibu yang mati, tidak
dimakan ayah yang mati = menghadapi persoalan yang semuanya
mengandung resiko Habis manis sepah dibuang = ketika
jaya/cinta/dibutuhkan sesudah tidak lagijaya/cinta/dibutuhkan
dicampakan begitu saja.
- 65. Melengkapi teks pidato
- 66.
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk
disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato
kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit
semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
D. Metode Pidato Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu
di depan umum : 1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana
pidato lalu menghapalkannya kata per
- 67. Pidato umumnya
melakukan satu atau beberapa hal berikut ini : 1. Mempengaruhi
orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela. 2.
Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain. 3. Membuat
orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain
senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan
- 68.
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh
pembaca acara atau mc. 2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk
mengarahkan pada suatu pertemuan. 3. Pidato Sambutan, yaitu
merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau
peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan
waktu yang terbatas secara bergantian. 4. Pidato Peresmian, adalah
pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan
sesuatu. 5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah
melaporkan suatu tugas atau kegiatan. 6. Pidato
Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan
pertanggungjawaban.
- 69. Teknik atau metode dalam membawakan
suatu pidatu di depan umum : 1. Metode menghapal, yaitu membuat
suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata. 2. Metode
serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya
mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat
tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta. 3. Metode
naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat
sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
- 70.
1. Pembukaan dengan salam pembuka2. Pendahuluan yang sedikit
menggambarkanisi3. Isi atau materi pidato secara sistematis :maksud,
tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.4. Penutup (kesimpulan, harapan,
pesan,salam penutup, dll)
- 71. Penggunaan kalimat Penggunaan frasa Penggunaan kata penghubung Penggunaan istilah dalam paragraf.
- 72.
Menyunting dapat diartikan merapikan naskah agar siapcetak dengan
melihat kembali, membaca, ataumemperbaiki naskah itu secara keseluruhan,
baik dari segibahasa maupun dari segi materinya, penyajiannya,kelayakan
dan kebenaran materi (isi) naskah yang akanditerbitkan (Depdikbud
1995:1; Rifai 1997: Erneste 1995).Perbaikan itu dilakukan berdasarkan
beberapapertimbangan berkaitan dengan kaidah penulisan.Perbaikan dapat
bersifat menyeluruh atau sebagian. Adatiga aspek yang harus disunting
dalam tulisan, yaitu: (1) isi,(2) organisasi, dan (3) bahasa.
- 73.
- 74.
• Pada bulan Pebruari tahun lalu kami mengikuti pelatihan bahasa
Indonesia di Jakarta. Mula-mula kami diperkenalkan pada hasanah
budhaya Indonesia. Hal ini perlu, kata pelatih, “agar kamu memp-unyai
kekayaan bathin yang lebih luas.“ Walaupun jaman sudah moderen kita
harus mengenal budhaya kita. Kita harus bersikap posetif terhadap
bahasa national kita. Untuk itu, Anda harus memphoto copy naskah ini.
- 75. Di Indonesia frekwensi pelatihan akan diperbanyak
untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Pelatihan ini
akan berlangsung dari pagi sampai malam dan Anda bisa sholat di sini
pada waktu istirahat. Karena masalah penulisan ejaan sangat komplex,
penulisan unsur serapan pun harus disesuaikan dengan ejaan bahasa
Indonesia, seperti aquarium, exemplar, taqwa, maghrib, bahkti,
psisik, faluta, dan lafaz.
- 76. Pada bulan Pebruari tahun
lalu kami mengikuti pelatihan bahasa Indonesia di Jakarta. Mula-mula
kami diperkenalkan pada hasanah budhaya Indonesia. Hal ini perlu,
kata pelatih, “agar kamu mempunyai kekayaan bathin yang lebih luas.“
Walaupun jaman sudah moderen kita harus mengenal budhaya kita. Kita
harus bersikap posetif terhadap bahasa national kita. Untuk itu, Anda
harus memphoto copy naskah ini. Di Indonesia frekwensi pelatihan
akan diperbanyak untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Pelatihan ini akan berlangsung dari pagi sampai malam dan Anda bisa
sholat di sini pada waktu istirahat. Karena masalah penulisan ejaan
sangat komplex, penulisan unsur serapan pun harus disesuaikan dengan
ejaan bahasa Indonesia, seper ti aquarium, exemplar, taqwa, maghrib,
bakhti, pisik, faluta, dan lafaz
- 77. • Pada bulan
Februari tahun lalu kami mengikuti pelatihan bahasa Indonesia di
Jakarta. Mula-mula kami diperkenalkan pada khasanah budaya Indonesia.
Hal ini perlu, kata pelatih, “agar kamu mempunyai kekayaan batin
yang lebih luas.“ Walaupun zaman sudah modern kita harus mengenal
budaya kita. Kita harus bersikap positif terhadap bahasa nasional
kita. Untuk itu, Anda harus memfoto kopi naskah ini.
- 78.
Di Indonesia frekuensi pelatihan akan diperbanyak untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia. Pelatihan ini akan berlangsung dari
pagi sampai malam dan Anda bisa salat di sini pada waktu istirahat.
Karena masalah penulisan ejaan sangat kompleks, penulisan unsur
serapan pun harus disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia, seperti
akuarium, eksemplar, takwa, magrib, bakti, fisik, valuta, dan lafal.
- 79.
• PRAKATA• Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha
Esa atas bimbingan dan petunjuknya sehingga buku berjudul WACANA
BAHASA INDONESIA telah dapat penulis selesaikan.• Dengan penulisan
ini, Penulis ingin memberikan sumbangan yang nyata dalam pembangunan
melalui bidang Pendidikan berupa sarana buku untuk peningkatan ilmu.
Buku ini Penulis rangkum dan sajikan sesederhana mungkin agar para
Mahasiswa dapat dengan mudah menghayati arti dan makna dari WACANA
sebagai salah satu bagian dari Bahasa Indonesia.• Buku ini dapat
memberikan landasan kepada para Mahasiswa agar benar-benar menghayati
WACANA khusunya dan cara menyusun karangan dengan kaidah-kaidah
Bahasa Indonesia pada umumnya.• Dengan terbitnya buku ini, Penulis
berharap dapat meningkatkan efisiensi perkuliahan BAHASA INDONESIA di
Perguruan Tinggi. Penulis menyadari bahwa isi dan susunan buku ini
belum sempurna, tetapi Penulis akan berusaha untuk menyelaraskannya pada
penerbitan yang akan datang. Semarang, oktober 2004
- 80.
Suntingan: PRAKATA• Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan
yang maha Esa atas bimbingan dan petunjuknya sehingga buku berjudul
WACANA BAHASA INDONESIA telah dapat penulis selesaikan.• Dengan
penulisan ini, Penulis ingin memberikan sumbangan yang nyata dalam
pembangunan melalui bidang Pendidikan berupa sarana buku untuk
peningkatan ilmu. Buku ini Penulis rangkum dan sajikan sesederhana
mungkin agar para Mahasiswa dapat dengan mudah menghayati arti dan
makna dari WACANA sebagai salah satu bagian dari Bahasa Indonesia.•
Buku ini dapat memberikan landasan kepada para Mahasiswa agar
benar-benar menghayati WACANA khusunya dan cara menyusun karangan
dengan kaidah-kaidah Bahasa Indonesia pada umumnya.• Dengan
terbitnya buku ini, Penulis berharap dapat meningkatkan efisiensi
perkuliahan BAHASA INDONESIA di Perguruan Tinggi. Penulis menyadari
bahwa isi dan susunan buku ini belum sempurna, tetapi Penulis akan
berusaha untuk menyelaraskannya pada penerbitan yang akan datang.•
Semarang, oktober 2004
- 81. • Prakata• Puji syukur penulis
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan
petunjuk-Nya sehingga buku berjudul Wacana Bahasa Indonesia telah
dapat penulis selesaikan.• Dengan penulisan ini, penulis ingin
memberikan sumbangan yang nyata dalam pembangunan melalui bidang
pendidikan berupa sarana buku untuk peningkatan ilmu. Buku ini kami
rangkum dan sajikan sesederhana mungkin agar para mahasiswa dapat
dengan mudah menghayati arti dan makna wacana sebagai salah satu
bagian dari bahasa Indonesia.• Buku ini dapat memberikan landasan
kepada para mahasiswa agar benar-benar menghayati wacana khusunya dan
cara menyusun karangan dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesia pada
umumnya.• Dengan terbitnya buku ini, punulis berharap dapat
meningkatkan efisiensi perkuliahan bahasa Indonesia di perguruan
tinggi. Penulis menyadari bahwa isi dan susunan dari buku ini belum
sempurna, tetapi penulis akan berusaha untuk menyelaraskannya pada
penerbitan yang akan datang.• Semarang Oktober 2003
- 82.
Penulisan kata juga perlu mendapat perhatian untuk disunting.
Aspek-aspek penulisan kata yang perlu mendapat perhatian antara lain:
penulisan kata serapan, penulisan kata turunan dan kata ulang,
serta penulisan kata depan dan partikel.
- 83.
Industrialisasi Manufaktur di Indonesia BILA MANA kita benar-benar
serius mengembangkan industri manufaktur yang sehat didalam
negeri maka deregulation dan privatisation yang telah di mulai oleh
pemerintah sejak tahun 1983 sampai dengan inpres no. 4 tahun 1985
perlu
- 84. Industrialisasi Manufaktur di Indonesia BILA MANA
kita benar-benar serius mengembangkan industri manufaktur yang sehat
didalam negeri maka deregulation dan privatisation yang telah di mulai
oleh pemerintah sejak tahun 1983 sampai dengan inpres no. 4 tahun
1985 perlu dilanjutkan. Disamping itu, perlu di lakukan perombakan
total dan rationalisation sistim intensip dan perlindungan,
perdagangan, perijinan usaha, dan kebijaksanaan dibidang ke tenaga
kerjaan. Maksud perombakan sistim intensip perdagangan dan industriil
itu ialah untuk menyehatkan structur industri manufakturing kita
yang sudah ada menurut tolokukur ekonomi hususnya agar dapat bersaing
dipasar internasional. Ada pun tujuan lain dari industrialisasi
diluar pertimbangan ekonomis itu seperti tujuan Sosial Politik, dan
peningkatan pertahanan Nasional, perlu di pertajam lebih lanjut, di
tentukan skala priority dan timbangan operasionilnyaserta di sesuaikan
dengan kemampuan Nasional untuk membayar dan memiliki
industri-industri seperti itu. Tujuan ahir industrialisasi adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan masarakat baik Nasional mau pun
Dunia. Kesejahteraan masyarakat tersebut hanya dapat di tingkatkan
bila mereka dapat meningkatkan jumlah konsumsi dengan mutu barang
yang lebih tinggi, namun dengan tingkat yang lebih rendah. Oleh karena
itu, seyogianya lah bila rencana industrialisasi di dasarkan pada
pertimbangan ekonomi (economic feasibility) dan bukan atas dasar
kemampuan tehnis (technical feasibility) semata-mata.
- 85.
Industrialisasi Manufaktur di IndonesiaBILA MANA kita benar-benar serius
mengembangkan industri manufaktur yang sehatdidalam negeri maka
deregulation dan privatisation yang telah di mulai oleh pemerintahsejak
tahun 1983 sampai dengan inpres no. 4 tahun 1985 perlu dilanjutkan.
Disampingitu, perlu di lakukan perombakan total dan rationalisation
sistim intensip danperlindungan, perdagangan, perijinan usaha, dan
kebijaksanaan dibidang ke tenagakerjaan.Maksud pperombakan sistim
intensip perdagangan dan industriil itu ialah untukmenyehatkan structur
industri manufakturing kita yang sudah ada menurut tolokukurekonomi
hususnya agar dapat bersaing dipasar internasional. Ada pun tujuan lain
dariindustrialisasi diluar pertimbangan ekonomis itu seperti tujuan
Sosial Politik, danpeningkatan pertahanan Nasional, perlu di pertajam
lebih lanjut, di tentukan skala prioritydan timbangan
operasionilnyaserta di sesuaikan dengan kemampuan Nasional untukmembayar
dan memiliki industri-industri seperti itu.Tujuan ahir industrialisasi
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masarakat baikNasional mau pun
Dunia. Kesejahteraan masyarakat tersebut hanya dapat di tingkatkanbila
mereka dapat meningkatkan jumlah konsumsi dengan mutu barang yang lebih
tinggi,namun dengan tingkat yang lebih rendah. Oleh karena itu,
seyogianya lah bila rencanaindustrialisasi di dasarkan pada pertimbangan
ekonomi (economic feasibility) dan bukanatas dasar kemampuan tehnis
(technical feasibility) semata-mata.
- 86. Industrialisasi
Manufaktur di Indonesia Bilamana kita benar-benar serius
mengembangkan industri manufaktur yang sehatdidalam negeri, deregulasi
dan penswastaan yang telah di mulai oleh pemerintah sejaktahun 1983
sampai dengan Inpres No. 4 Tahun 1983, perlu dilanjutkan. Di samping
itu,perlu dilakukan perombakan total dan rasionalisasi sistem intensif
dan perlindungan,perdagangan, perizinan usaha, dan kebijaksanaan di
bidang ketenagakerjaan. Maksud perombakan sistem intensif
perdagangan dan industrial itu ialah untukmenyehatkan struktur industri
manufakturing kita yang sudah ada menurut tolok ukurekonomi agar dapat
bersaing di pasar internasional. Adapun tujuan lain dariindustrialisasi
di luar pertimbangan ekonomis itu, seperti tujuan sosial politik,
danpeningkatan pertahanan nasional, perlu dipertajam lebih lanjut,
ditentukan skala prioritasdan timbangan operasionalnya, disesuaikan
dengan kemampuan nasional untukmembayar dan memiliki industri-industri
seperti itu. Tujuan akhir industrialisasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,baik nasional maupun internasional.
Kesejahteraan masyarakat tersebut hanya dapatditingkatkan apabila mereka
dapat meningkatkan jumlah konsumsi dengan mutu barangyang lebih tinggi,
tetapi dengan tingkat harga yang lebih rendah. Oleh karena
itu,seyogianyalah apabila rencana industrialisasi didasarkan pada
pertimbangan ekonomi(economic feasibility) dan bukan atas dasar
kemampuan teknis (technical feasibility)semata-mata (Depdikbud
1995:27-28).
- 87. Suatu tulisan kadang tidak bisa
terlepaskan adanya unsur serapan. Hal ini disebabkan, seperti halnya
bahasa-bahasa lain di dunia, bahasa Indonesia dalam perkembangannya
menyerap unsur dari berbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah
maupun dari bahasa asing. Bahasa Indonesia menyerap unsur (kata) dari
bahasa Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.
- 88.
Berdasarkan taraf integrasinya, ada dua macam unsur pinjaman
dalam bahasa Indonesia. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya
terserap ke dalam bahasa Indonesia. Artinya, unsur- unsur ini
dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi penulisannya masih
mengikuti cara asing, seperti shuttle cock, assalamu’alaikum, dan
charter. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, kita
usahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga kita serap ke
dalam bahasa Indonesia menjadi sistem, oktaf, dan aksesori. Jadi,
kita hanya mengubah ejaannya seperlunya sehingga bentuk Indonesianya
masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya. Artinya, kita
mengubah seluruh ejaannya, tetapi mengubah seperlunya sehingga dapat
dibandingkan dengan bentuk aslinya (Lihat Depdikbud 1995:34).
- 89.
Dalam menyunting penulisan unsur serapan ada dua hal yang perlu
diperhatikan penyunting. Dua hal itu sebagai berikut. Unsur asing
(pungut) yang sudah lazim dieja secara Indonesia tidak perlu lagi
diubah, misalnya penulisan kabar, sirsak, iklan, perlu, bengkel, dan
hadir.
- 90. Akhiran asing, seperti –isasi, -asi, dan –if tidak
kita serapke dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, jika ada kata
yangmempunyai akhiran –isasi, -asi, dan –if, akhiran itu diserapsebagai
bagian kata yang utuh. Oleh karena itu, kataseperti standardisasi,
efektif, dan implementasi diserapsecara utuh di samping kata standar,
efek, dan implemen.Jadi, bukan dari kata dasar standar, misalnya,
mendapatakhiran –isasi,. Oleh karena itu, bentuk standarisasi,seperti
juga pompanisasi, lelenisasi tidak dapat kita terimakarena kita tidak
menerima akhiran asing (isasi, -asi, -if)dalam bahasa Indonesia.
- 91.
Pilihan Kata Tepat dan Pilihan Kata Tidak TepatA. Pada zaman revolusi
banyak kaki tangan Belanda yang ditangkap.B. Orang itu mempunyai kaki
tangan yang lengkapA. Anak itu menangis saja sepanjang malam.B.
Anak itu melolong saja sepanjang malam.A. Dia melihat langsung
temannya yang mengalami kecelakaan di jalan raya tadi pagi.B. Dia
mengintip langsung temannya yang mengalami kecelakaan di jalan raya
tadi pagi.
- 92. Menyunting kalimat dalam surat resmi. (1)
- 93.
• Kepala surat• Tempat dan tanggal surat• Nomor• Lampiran•
Perihal• Alamat• Salam pembuka• Tubuh surat (pembuka, isi,
penutup)• Salam penutup• Tanda tangan• Nama jelas
- 94.
BENAR SALAHYth. Kepada
Yth.Yth. Kepala MAN… Yth. Bapak Kepala MAN….Atas perhatian
Bapak, saya Demikian surat lamaran kami, atasmengucapkan terima kasih.
perhatiannya saya mengucapkan terima
kasih.Malang, 26 Januari 2013 26 Januari 2013
- 95. Menulis judul Menulis latar belakang Menulis rumusan masalah
- 96.
Tema karya tulis: Kirab Budaya sebagai Terapi Mental untuk Memulihkan
Kepercayaan Masyarakat YogyakartaLatar belakang yang tepat untuk tema
tersebut adalah ...A. Kirab budaya adalah pawai dengan memberi
persembahan ke Gunung Merapi dan laut selatan agar terhindar dari
bencana yang lebih besar dan lebih mengerikan.B. Kirab budaya merupakan
acara yang dipercaya masyarakat dapat membebaskan mereka dari bencana
gunung berapi dan gempa bumi serta tsunami di Indonesia,C. Masyarakat
Yogyakarta ingin memulihkan kepercayaan pemerintah kepada mereka
dengan mengadakan kirab budaya sehingga wisatawan akan datang kembali.D.
Aktivitas gunung merapi dan terjadinya gempa bumi akhir-akhir ini telah
mengganggu masyarakat Yogyakarta sehingga pemerintah perlu
mengadakan kirab budaya untuk memohon keselamatan.E. Pemerintah
memandang perlunya mengadakan kirab budaya di Indonesia untuk
memulihkan mental masyarakat yang terkena bencana alam di Indonesia.
- 97.
Kritik adalah kecaman atau tanggapan/pembahasan yang disertai
uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu karya, pendapat,
tindakan, atau keadaan.
- 98. Saran adalah pendapat, usul,
anjuran yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Saran dikemukakan
agar terjadi perbaikan atau peningkatan dari keadaan semula. Saran
sebaiknya diajukan berdasarkan fakta atau data yang ada agar tepat
sasaran dan yang diberi saran bersedia dengan senang hati
mempertimbangkan dan melaksanakannya. Saran dan kritik disertai
dengan rasional/alasan yang mendukung untuk meyakinkan kebenaran
usulan yang kita berikan.
- 99. Tanggapan adalah respon
seseorang terhadap berbagai kejadian dalam bentuk verbal.
Tanggapan harus (1) sesuai dengan yang ditanggapi, (2) logis, (3)
realistis (dapat dilakukan sesuai dengan kondisi yang dimiliki)
Tanggapan dibuat dengan cara (1) menentukan fokus informasi/
pendapat/ fakta yang akan ditanggapi, (2) menyatakan sikap/ pandangan
dalam tanggapan, (3) melengkapi tanggapan dengan bukti yang sesuai,
dan (4) mengungkapkan tanggapan dalam bentuk kalimat
- 100.
Suatu tulisan yang menggambarkan opini penulis tentang masalah
tertentu yang coba dinilainya berdasarkan data dan fakta yang logis
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara
sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai
disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat
informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan,
dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung
dengan pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius.
Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
- 101.
Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa
saja yang dapat menarik perhatian pengarang. Ia bisa mendeskripsikan
sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya. Esai Tajuk.
Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini
mempunyai satu fungsi khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap
surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik dan isyu dalam
masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini
pembaca. Tajuk surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
Esai Cukilan Watak . Esai ini memperbolehkan seorang penulis
membeberkan beberapa segi dari kehidupan individual seseorang kepada
para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat mengetahui sikap
penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak
menuliskan biografi. Ia hanya memilih bagian- bagian yang utama dari
kehidupan dan watak pribadi tersebut.
- 102. Esai Pribadi,
hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi
ditulis sendiri oleh pribadi tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis
akan menyatakan “Saya adalah saya. Saya akan menceritakan kepada
saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup”. Ia membuka
tabir tentang dirinya sendiri. Esai Reflektif . Esai reflektif
ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan
dengan dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang
penting berhubungan dengan hidup, misalnya kematian, politik,
pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para
cendekiawan. Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri
pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian, pahat, patung,
teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni
tradisional, pekerjaan seorang seniman pada masa lampau, tentang seni
kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca tentang pikiran
dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya
sastra disebut kritik sastra.
- 103. Pertama, pendahuluan
yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek
bahasan dan pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis
tersebut. Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang
subyek. Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan
menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau
menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si
penulis.Contoh Judul Esai:Maraknya Kecelakaan Angkutan Umum
- 104.
Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang
mengidentifikasi subyek bahasan dan pengantar tentang subyek yang
akan dinilai oleh si penulis tersebut. Kedua, tubuh esai yang
menyajikan seluruh informasi tentang subyek. Ketiga, adalah bagian
akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide
pokok, ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi
tentang subyek yang dinilai oleh si penulis.
- 105.
Ulasan / penilaian / pembicaraan mengenai suatu karya baik itu buku,
film, atau karya yang lain. Tugas penulis resensi adalah memberikan
gambaran kepada pembaca Mengenai suatu karya apakah layak dibaca.
- 106.
1. Kualitas isi 2. Penampilan 3. Unsur-unsur / struktur
penyajian 4. Bahasa 5. Manfaat bagi pembaca/masyarakat
- 107.
1. Judul resensi 2. Identitas buku yang diresensi 3.
Pendahuluan(memperkenalkan pengarang,tujuan pengarang buku,luncuran
pertanyaan, dll) 4. Inti/isi resensi * Pokok-pokok isi *
Keunggulan buku * Kekurangan buku 5. Penutup *
Saran-saran yang mungkin ditambahkan dalam isi buku dan
keterbacaan
- 108. 1. judul buku 2. Penulis buku 3. Penerbit buku 4. kota terbit 5. tahun terbit 6. tebal buku
- 109.
Kritik sastra adalah tanggapan objektif dari seseorang terhadap
suatu karya orang lain dengan menguraikan secara rinci baik
buruknya sebuah karya.
- 110. Setiap laporan harus diberi judul
agarorang tahu arah laporannya. Judul sesuaidengan kegiatan yang
akandilaporkan.2) Pendahuluan Pendahuluan sebuah laporan
biasanyaberisi tujuan diadakannya kegiatan.3) Isi laporan Uraikan
segala fakta yang kaliantemukan. Isi laporan merupakan uraiandari judul
laporan.a. Susunan Panitiab. Pelaksanaan Kegiatanc. Hasil yang dicapai4)
Penutup Penutup laporan berisi saran-saran,harapanharapan, atau
kesimpulan darilaporan.Kerangka Laporan Sederhana disusun
- 111.
Judul novel : Lelaki Tua dan Laut/The Old Man and The Sea
Pengarang/Penerjemah : Ernest Hemingway/ Sapardi Djoko Damono
Penerbit : PT Dunia Pustaka Di sisi lain, untaian kata-kata Hemingway
mengalir, mengayun membuai, menghempas membuat pengalaman tersendiri
pada pembaca persis seperti gerakan ombak laut. Dengan kemampuannya,
pembaca tanpa dipaksa seolah-olah sedang berhadapan dengan teror hiu
yang ingin menguasai tangkapan ikan.Kalimat resensi yang tepat untuk
menyatakan keunggulan novel tersebut adalah ...A. Sedikit sekali penulis
yang berani mengangkat ide cerita dari kaum pinggiran seperti nelayan.
Namun, Hemingway berani mengangkatnya menjadi sebuah cerita yang
penuh ketegangan ditinjau dari kekuatan bahasanya.B. Penulis agak
lambat menciptakan ketegangan-ketegangan dalam cerita. Pembaca menjadi
kurang bergairah karena setting yang disuguhkan terlalu monoton, yaitu
laut dan laut.C. Hemingway dan ketangkasannya berbahasa tak perlu
diragukan lagi. Hanya saja, khusus pada novel ini tema yang diambil
kurang menarik.D. Bahasa dan cara penuturan Hemingway pada novel ini
sangat melompat-lompat persis alunan ombak laut yang
mengguncang-guncang perahu.E. Meskipun buku ini banyak dibaca orang,
terlihat banyak kekurangan tentang kebiasaan di laut yang mungkin
Hemingway sendiri dapat merasakannya.
Sumber : Disini
Komentar
Posting Komentar