TEORI GOVERNANCE: BENTUK PEMERINTAHAN AMERIKA (Types of Government, Explained (Low)-2


BENTUK PEMERINTAHAN AMERIKA


            Bapak pendiri bangsa Amerika (Benjamin Franklin) mencetuskan bahwa sistem pemerintahan di Amerika adalah Republik. Namun dengan perkembangan waktu sistem pemerintahan berubah menjadi Demokrasi. Dalam video tersebut  menjelaskan bahwa banyak orang yang percaya tentang spectrum politik yang terdiri dari: 1) sayap kiri: komunis, 2) sayap kanan: fasisme/ditaktor, dan 3) bagian tengah: moderate.

Namun, pada kenyataannya pada sayap kanan tidak ada kekuasaan pemerintahan, sedangkan sayap kiri kekuasaan pemerintah bisa dikatakan 100% (komunis, sosialis, nazi, dll), sedangkan pada posisi tengah dalam spectrum politik dapat ditemukan sistem politik yang berdasarkan konstitusi dimana hal tersebut bertujuan untuk melindungi hak-hak masyarakat, di Amerika sendiri menggunakan konstitusi moderate.
Selanjutnya menganalisis tentang bentuk-bentuk dasar pemerintahan seperti;
1.      Monarki diktator bentuk pemerintahan ini tidak benar-benar ada, pemerintahan oleh seorang penguasa, dimana akan ada seorang raja yang menjadi kepala negara tetapi mempunyai perdana menteri yang akan mengurusi segala urusan pemerintahan. Pemerintahan tidak dijalankan oleh seseorang tetapi oleh kelompok. Oligarki tereliminasi karena tidak benar-benar ada.
2.      Oligarki, pemerintahan oleh beberapa kelompok kepentingan, dimana kelompok yang memiliki kekuatan tertentu bisa menguasai pemerintahan. Pada saat ini, banyak pemerintahan yang bercorak oligarki.
3.      Demokrasi, berasal dar kata demos: rakyat, dan kratein: pemerintahan sehingga dapat dikatan sebagai pemerintahan oleh rakyat. Hal ini terdengar baik namun harus ada batasan.
4.      Republik, pemerintahan berdasarkan hukum, dimana pemerintahan yang dijalankan dibatasi hukum yang telah ditetapkan, di Amerika sendiri bapak pendiri bangsa memilih pemerintahan berdasarkan hukum pada sistem Republik, bukan pemerintahan oleh rakyat seperti pada demokrasi
5.      Anarki, pemerintahan yang dijalankan secara individual, yang memiliki arti bahwa tidak ada pemerintahan yang mengatur perilaku masyarakatnya, sehingga banyak terjadi kejahatan tidak hanya itu masyarakat juga harus siap untuk melindungi harta mereka. Para penganut sistem anarki ini tidak membenci keberadaan pemerintah tetapi mereka tidak suka dengan apa yang mereka miliki, sehingga mereka memilih anarki sebagai revolusi dan menggunakan berbagai cara untuk menggulingkan pemerintahan. Hal ini seperti yang terjadi di Rusia dimana Lenin memiliki kekuasaan penuh dan di Jerman dimana Hitler menciptakan kekacauan agar dia berkuasa. Anarki tereliminasi karena bentuk pemerintahan yang tidak stabil sehingga menciptakan haus akan kekuasaan.
Banyak dari warga Amerika akan terkejut ketika mengetahui bahwa tidak ada kata “demokrasi” dalam deklarasi kemerdekaan atau dalam Undang-Undang Dasar Amerika Serikat atau di 50 negara bagian. James Madison sebagai bapak konstitusi mengatakan “demokrasi telah dipandang sebagai turbulensi dan pertengkaran; ditemukannya ketidaksesuaian berkaitan dengan keamanan atau hak milik; dan secara umum mereka telah mengalaminya seperti kekerasan yang menyebabkan kematian”, sedangkan pendapat Alexander Hamilton “Kita adalah pemerintah Republik, kebebasan yang sesungguhnya tidak ditemukan dalam despotism atau demokrasi yang ekstrim” dan Samuel Adam mengakatan “demokrasi tidak pernah berlangsung lama, itu akan sia-sia, lelah dan akan mati dengan sendirinya” Mereka tahu konsep demokrasi dengan baik dari negara Yunani yang membuat beberapa kelebihan mengerikan dari pemerintah.
Pada masa lampau, ada seorang pembuat hukum bernama Solon, namun  warga Yunani tidak memakai kebijakan Solon tetapi malah orang-orang Roman. Hal tersebut berpengaruh terhadap sistem pemerintahan Republik di Roma, sehingga masyarakat bebas untuk memproduksi barang dan menjadikan Roma kaya. Namun mereka masyarakat Roma lupa bahwa esensi dari kebebasan itu adalah keterbatasan yang jelas dari pemerintah sehingga lama-lama sistem itu jatuh dan diganti dari republik ke demokrasi dan akhirnya menjadi oligarki dibawah kemajuan seorang Kaisar.

Demokrasi sendiri kurang stabil sebagai bentuk pemerintahan, di Amerika Serikat hal itu merupakan transisi bertahap dari pemerintah yang terbatas ke pemerintahan oligarki tidak terbatas. Orang Amerika hanya memiliki dua pilihan, mereka tetap pada sistem republik yang dicetuskan Franklin atau akan berakhir ke sistem oligarki, sebuah rirani dari para elit.

Komentar