Never Let Your Dreams just be Dreams
pic from |
Saya
percaya jika setiap orang itu adalah pemimpi, entah mereka pemimpi hebat atau
hanya seorang pemimpi yang takut untuk meraih impiannya. Paling tidak, mereka merupakan
tipe orang yang memilik visi dalam hidup mereka, mimpi pun bisa kita artikan
sebagia patokan dalam menentukan standar hidup seperti apa yang kita inginkan
nantinya.
Walau terkadang, sebagian mimpi
hanya akan menjadi mimpi karena berbagai hal yang sebenarnya tidak pernah
diharapkan namun bukan berarti impian tersebut harus pupus saat mengalami
kegagalan, kan? percaya saja akan ada hal lain yang tidak pernah kita
bayangkan sebelumnya yang telah Tuhan siapkan untuk kita, tinggal bagaimana
kita melihat peluang yang ada dan usaha yang akan dilakukan.
Sebenarnya, saya sendiri adalah seorang pemimpi besar namun dengan sedikit motivasi. Ada banyak mimpi yang tidak bisa
saya wujudkan, salah satunya adalah cita-cita saya dari sejak masih SD, saya
waktu itu ingin sekali menjadi seorang Pramugari- konyol hanya karena waktu itu
saya melihat betapa ramah para pramugari di dalam pesawat yang saya tumpangi, it
exactly was 11 years ago. Kenapa itu hanya mimpi? Karena saya sadar tinggi saya
saat ini pun tidak akan bisa meloloskan saya dalam tahap seleksi administrasi
awal, funny, isn’t it? :D
Selain itu, saya juga pernah gagal
masuk salah satu SMP favorite di Wonogiri, yep, saya tidak diterima! dengan
lapang dada I do realized that I have no efforts at all to make it happened,
seriously! I’ve learned my lesson. Tapi saya bersyukur, dengan kegagalan
tersebut, saya mulai berfikir bahwa untuk mendapatkan sesuatu saya tidak bisa
hanya duduk santai dan berharap keajaiban akan datang tanpa ada usaha sama
sekali! Mulailah saya mentargetkan nilai minimum yang harus saya raih saat UN
SMP, saat itu saya harus bisa mendapat minimal rata-rata 08,00, puji syukur
saat kelulusan pun nilai rata-rata yang saya dapat melebihi target awal saya.
Tidak hanya itu, I also can’t
make it to my dream senior high school, alasannya bukan karena tidak diterima,
I already get enrolled but my parents never allowed me to enter that school
because of the distance! Yes, they worried a lot more about the distance rather
than my future. Jadilah saya melanjutkan SMA di Purwantoro, not that bad
actually, but I was a little bit disappointed toward…. them…. that time. Disana
lah saya mulai banyak belajar, saya jadi lebih curious to know about sth.
Belajar dari pengalaman, saya
waktu itu sedikit ragu-but I also trusted myself, untuk melanjutkan kuliah di
Malang, antara orang tua yang tidak akan mengizinkan atau saya tidak akan bisa
diterima di universitas yang saya impikan(?) Long story short, akhirnya saya
diterima di universitas saya saat ini dan yah finally, ayah dan ibu saya
mungkin belajar dari pengalaman dulu dan perlahan mulai memahami, they let me
to reachs my dream step by step. See? Your dreams will overcome its obstacles
that you need to face!
Saya juga tidak tahu kenapa,
waktu itu saat semester 1 saya iseng untuk mendaftar beasiswa dari salah satu
perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, and yes I got full-scholarship!!
jadi kuliah saya dari semester 2 sampai selesai bakal di cover sama mereka.
Such a blessing!
Tapi jika saya kembali untuk mengingat
kegagalan2 yang pernah saya lalui, sebenarnya hal itu merupakan cara Tuhan untuk
memberikan kejutan yang entah diluar pemikiran saya sebelumnya. Saya sadar, ini
belum seberapa dan mungkin bukan sesuatu yang istimewa untuk sebagian orang
tapi hal tersebut merupakan rencana Tuhan yang ajaib yang diberikan kepada
saya. Saya percaya, pasti ada cerita menarik disetiap hidup para pemimpi!
Ya, seperti apa yang saya tulis
di awal, saya adalah seorang pemimpi besar dengan sedikit motivasi, di usia awal 20
tahun saat ini, saya memang sedang asik-asiknya bermimpi dan bahkan mimpi saya kelewat
absurd. So what now? I’ll keeping my so-called-absurd-dreams only to myself and
I will let people to see wether I will make it or not, oneday. Bismillah.
Komentar
Posting Komentar