Pasti semua orang pernahkan ya mendapat
nasihat dari sang ibu. Entah itu hanya nasihat untuk berhati – hati dalam mengendarai
motor, nasihat untuk tidak lalai menjalankan kewajiban agama, sampai nasihat hidup.
Saya sering loh dinasihati seperti ini, “berhati – hati dulu!”, apa maksutnya ?
Hmmmm, maksutnya saya kan anak perempuan satu – satunya dikeluarga. Saya juga sempat
membaca sebuah artikel sih (lupa sumbernya), yang mengatakan kalau mengurus anak perempuan itu hal yang sulit, kenapa
sulit ? Karena perempuan itu “terlalu berharga”, iya karena semua yang ada pada
perempuan itu indah, entah itu dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Saya sempat penasaran,
apa iya sih? Tapi kalau difikir-fikir ada benarnya juga loh, lihat aja sendiri barang
– barang yang ada disekitar, ex: pusat – pusat kecantikan sampai model pakaian,
semua kebanyakan diperuntukkan untuk kaum hawa dong. Sebagai contoh ya, untuk rambut
sendiri ada berbagai macam jenis barang untuk mempercantik rambut, nah kalau untuk laki –
laki sih mana ada? Cowok pakai jepitan, pakai bando warna – warni gitu, coba deh bayangin
lucukan malah. Hahaha. Itu baru rambut loh, belum tentang wajah, tangan, kuku, dll, wanita itu maunya coba – coba dan pasti pengen! Makanya kalau punya anak
perempuan, orang tua harus lebih “aware”, apalagi kalau anak perempuan itu sampai
masuk dunia hitam anak remaja zaman sekarang, bahaya!
Makanya ibu saya tak henti –
henti menasihati saya, agar berhati – hati. Saya sejujurnya seneng – seneng aja
dinasihati seperti itu. Apalagi saya ini termasuk remaja yang “gak mau ketinggalan”,
hahaha. Intinya saya seneng aja bereksperimen untuk menemukan jati diri saya,
saya sendiri bukan termasuk orang yang membatasi pergaulan sih, ya saya seneng berteman
atau pun membaur dengan orang – orang dengan latarbelakang yang berbeda gitu. Saya
suka hunting dengan sahabat – sahabat saya (who doesn’t?), saya juga punya banyak
teman laki - laki, saya juga gak mau munafik kalau lagi kepengen ya pacaran kalau
gak pengen ya dijalani dulu entar kalau ada yang mau dan ngerasa nyaman baru deh pacaran
lagi :P ( apa coba ini ? ) hahaha. Semua itu sah – sah aja dilakukan, asal kita tahu
siapa kita, dan tentunya tau batasan-batasannya ya!
Oh iya balik ke
topic, intinya wejangan ibu itu “selesaikan dulu sekolahnya, nanti kalau sudah
lulus kamu mau kerja dimana pun ibu gak akan melarang, nikmati masa muda mu jangan
sampai menyesal jika sudah berumah tangga nanti. Kalau untuk urusan pendamping,
pilihlah dia yang mempunyai ‘pegangan’, bukan dia yang hanya membawa kendaraan mewah
atau pun harta berlimpah".
I think I
understand what mommy said in the last line, maybe something like “Don’t ever choose someone
just based on his ‘wealthy’” atau aku nyimpulinnya, percuma kalau dia bisa
mencukupi mau kamu tapi gak bisa bawa sesuatu yang positif buat masa depan
kamu. Hmmmmm.
Komentar
Posting Komentar