A
Letter for My-future-self
Mine |
Hai!
I am back.
But
pardon for being hiatus for such a long time because.... life is ok with me, I
promise! I graduated from uni on November 24th, 2018 already
yeyyyyyyyy!
Iya,
aku udah balik ke Wonogiri, meninggalkan Malang dan segala kenangannya. Memulai
kembali. Banyak hal yang aku pelajari setelah menyelesaikan studi, well, aku
memang belum bekerja selepas lulus kuliah. Tapi banyak hal yang aku lakukan
disela-sela kesibukan mengirim lamaran kerja dan interview kesana – kesini. Aku
belajar memasak, bikin kue, traveling, ketemu temen baru, menyambung
silaturahmi dengan temen2 lama, dan juga belajar berdagang; bantu terima
barang, bikin laporan sampai ikut kirim barang ke pihak eksportir. Tapi
sejujurnya ada masa dimana aku bener-bener ngerasa down dan kehilangan arah!
Bukankah setiap manusia mengalami “one of those days” ? Yang paling penting
kita tahu cara mengatasinya.
Sepertinya
banyak sekali hal yang terjadi 1 tahun belakang ini. Sampe lupa mau update beberapa
moment yang pernah terlewati. Mungkin akan diceritakan di next post, ya? Itu
pun kalo nggak males :p
Kembali
ke topik utama. Jadi beberapa bulan yang lalu aku pernah menulis surat untuk
diriku sendiri. Intinya surat itu bakal aku baca dalam rentan waktu tertentu.
Kebetulan aku menulis surat itu untukku 100 hari mendatang. Intinya aku menceritakan
apa yang sedang aku lakukan saat menulis surat tersebut dan hal-hal apa saja
yang akan aku lakukan dalam 100 hari mendatang.
Sebenernya
aku lupa sama surat itu dan nggak sempet set reminder, jadi kebablasan sampe
sekarang wkwk, tapi beberapa hari yang lalu waktu beres-beres nemu suratnya di
dalem tas , jadi agak surprise gitu sih :’)
Pas
baca malah terharu sama isi suratnya. Aku menulis beberapa “harapan” dan
pertanyaan. Idk, dari banyaaaaak sekali harapan dan pertanyaan, ada 3 hal yang
aku tulis itu menjadi kenyataan!!!! Seriously, I cried.
Ini
bukan kali pertama aku menulis future-letter, sih, waktu aku menginjak usia 20
tahun aku pernah menulis surat untuk diriku sendiri. Bedanya surat itu baru
akan aku terima saat aku berulangtahun yang ke-25 tahun nanti. Tapi, suratnya
akan aku terima by email. Siapa yang kirim email? System! Karena aku dulu hanya
menulis surat, set mau tanggal berapa email itu akan diterima, dan tentunya
input email yang masih akan aktif untuk 5 tahun mendatang.
@Jakarta |
Intinya,
Allah itu Maha Baik. Dia mempunyai rencana yang luar biasa meskipun kita sering
meragukan-Nya.
Komentar
Posting Komentar